Jalan kehidupan punya berjuta warna
Aneka persimpangan berselerak di depan sana
Ada yang mengajak menuju kebahagiaan pada akhirnya
Ada yang mengarahkan pada kesesatan
Pun ada pula yang tampak nikmat di awal, namun penuh dengan kenistaan dan kesengsaraan pada akhirnya
Pilihan itu seakan terbuka lebar
Dan akan terus memberi penawaran, jalan mana yang akan diikuti
Jika kau tahu…. Akulah pemegang kendali semua itu
Aku adalah sebongkah daging yang sangat menentukan
Apakah kemudiku bergerak ke arah yang baik, ataukah buruk
Ketika aku kosong melompong akan iman
Begitu mudah kemudiku berbelok
Seakan rel yang lurus jadi sangat membosankan
Bercengkerama dengan kemaksiatan seolah menjadi hobiku
Tak mengindahkan syariat menjadi rutinitasku
Tangan, kaki, mata,telinga, bahkan lidah seakan menjadi saksi penurut hawa nafsu
Ruh yang begitu suci dari fitrahnya
Terkubur begitu saja oleh bejatnya angkara syahwat
Terkadang, menuruti kehendak nafsu menawarkan berbagai kenikmatan
Seolah-olah kenikmatan itu begitu nyata
Begitu indah dipandang, begitu nikmat dirasa
Tapi tanpa sadar, kapling neraka telah siap menanti, akibat perilaku-perilaku nafsu durjana
Begitu indah perangkap itu dikemas
Dihias oleh berbagai macam kesenangan
Dibumbui dengan bujukan-bujukan halus yang melenakan
Ah, akankah aku terus menerus terbius oleh segala rayuan itu?
Tanpa ada keberanianku untuk melawan?
Tidak… Aku adalah cermin
Buram jernihnya aku sangat tergantung pada diriku sendiri
Apakah aku rajin membersihkannya dengan ayat-ayat Illahi,
Mengkaji ilmu-ilmu-Nya,
Atau kah aku hanya diam dan membiarkannya terliputi debu?
Jagalah aku, maka aku akan menjaga jasadmu…..
dywa al faris
Tinggalkan komentar